Penyesalan di Hari KemenanganPenulis: Prof. Dr. Abd. Rasyid Masri (Dekan FDK UIN Alauddin)Hari Raya Idul Fitri, adalah hari yang paling di nanti oleh kaum muslimin.Puncak perjuangan jihad terbesar besar melawan hawa nafsu dibuktikan dengan kemampuan berpuasa sebulan penuh menuju hari kemenangan yang dinanti di ujung Ramadhan dengan merayakan kemenangan pada hari raya idul fitri.Tapi sayang tidak semua kemenangan melahirkan kegembiraan namun banyak berakhir dengan penyesalan.Penyesalan dalam perpektif Al Quran menjadi bagian dari fitrah manusia. Sulit rasanya manusia hidup tanpa penyesalan, begitu populernya di masyarakat maka sering kita dengar “hati -hati” penyesalan sering terlambat.Ramadhan 1445 H sudah meninggalkan kita semua, tapi selalu menyisahkan pertayaan ? adakah sesuatu yang tertinggal, adakah sesuatu yang terlewatkan dalam diri kita di ramadhan tahun ini?BACA JUGA: Hargai Perbedaan, Bangun Sinergi untuk Kemaslahatan Umat dan BangsaBagaimana dengan kualitas puasa kita, shalat malam kita, bagaimana dengan jumlah bacaan al qur’an kita, sedekah kita, zakat mal kita dan seterusnya. Adakah jaminan umur kita masih bisa sampai Ramadhan tahun depan?Tinggalkan penyesalan dihari kemenangan Idul Fitri, sebab hidup tanpa penyesalan rasanya sulit dihindari tapi hidup menghindari penyesalan kemungkinan bisa dilakukan oleh siapa saja yang berpikiran cerdas dan bijak dalam mengatur hidupnya.Berhentilah berpikir untuk bisa memuaskan diri sendiri, atau mencari kesempurnaan, berpikir memuaskan semua kawanmu, jangan buang waktu, tenaga dan materi untuk berharap bisa memuaskan semua orang.Jangan terlalu risau dengan bagaimana orang lain menilai dirimu, tapi risaukanlah dirimu bagaimana penilaian Allah terhadap ibadah Ramadhan-mu. Adakah penyesalan?BACA JUGA: Jangan Malu Belajar Pada Kelebihan Orang LainKata Dr Khalik bin Shalih Al munif seorang psikolog dan motivator Timur Tengah hidup itu bisa diumpamakan sehelai rambut.Maka cara menariknya harus dengan lembut, sehingga hidup ini butuh sedikit bersantai, butuh ketenangan dan membiarkan hidup berjalan tanpa penyesalan bagaikan air yang mengalir mencari ruang ruang kosong.Kalau prinsip hidup dibebaskan mengalir dan tidak dibebani banyak daftar keinginan dan persaingan maka kamu akan menemukan hidup tanpa penyesalan.Untuk mengurangi penyesalan hidup bertindaklan dengan hati hati, dengan pertimbangan akal sehat. Berbuatlah dan jangan banyak berharap pada orang agar tak kecewa dan selalu menyesal.Agar terhindar dari rasa penyesalan maka tingkatkan kesadaran hidup kita, bahwa kita memiliki tugas tugas keduniaan yang harus dilaksanakan dengan baik sebagai hamba agar kelak setelah meninggalkan dunia kelak hidup tanpa penyesalan di alam akhirat.BACA JUGA: Cara Islam Cegah Lahirnya Pejabat Korup dan KhianatWallahu a’lam.PERCIK adalah media informasi daring yang dikelola oleh MD KAHMI Kota Makassar, didedikasikan bagi segenap warga KAHMI untuk berbagi berita, opini dan informasi terbaru yang berkaitan dengan eksistensi dan kegiatan organisasi KAHMI, serta gagasan dan pemikiran mengenai keislaman dan keindonesiaan. Kirimkan press release berita, artikel atau opini Anda melalui form ini.