Esensi Hidup ManusiaOleh: Prof. Rasyid MasriPertayaan untuk apa manusia hidup direspon oleh Dr. Sidik Gazalba bahwa hakikat kehidupan manusia hanya dua. Bahwa apa pun yang dikerjakan dan apapun yang diimpikan tujuannya hanya dua yakni ingin senang dan ingin selamat. Semua kerja kerja aktivitas siang malam manusia hanya ujungnya mencari 2 hal tersebut.Pertanyaan ringan, adakah aktivitas kerja manusia yang tidak bersentuhan ingin Senang dan ingin selamat’ jawabnya semua berakhir ingin senang dan ingin selamat yang dirumuskan dengan singkatan rumus ‘SS” senang dan selamat titik.Kalaulah hidup hanya untuk cari makan, minum, kerja dan mengejar mimpi mimpi besar lainnya itu tak lepas dari ingin senang. Sebab apa yang di cari terkadang tak kunjung dapat dan semakin misteri dan jauh dari impian.BACA JUGA: Optimalisasi Pendidikan Karakter; Refleksi Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAWSering kita mendengar nasehat..jodoh tak perlu di cari, sebab jodoh tidak akan ke mana. Seseorang menikah satu, dua dan seterunya itu sudah takdir, kapan jadi janda dan duda itu juga takdir, maka jodoh sudah ditentukan dan tak mungkin tertukar.Begitu juga rezeki tidak akan tertukar. Demikian pula kematian hal yang sudah pasti, tinggal bergiliran pada saatnya datang juga.Lalu apa yang di cari dalam hidup ini?Bisakah jodoh diatur kepastiannya, bisakah Reski diatur kepastiannya dan bisakah kematian diatur kepastiannya. Semua misterius problem rahasia Ilahi.Banyak manusia, mengejar kekayaan siang dan tak kenal malam, dan saat sakit pun masih tetap kerja untuk berburu rupiah. Toh pada akhirnya tidak punya bayak saldo tabungan, bukan karena habis untuk sedekah tapi penghasilannya tak tahu habis di mana.BACA JUGA: Jangan Malu Belajar Pada Kelebihan Orang LainBanyak yang berburu rupiah dengan bermacam kerjaan, bisnis yang dilakoni tapi hasilnya tak terlihat nyata. Menjadi pejabat dari muda sampai pensiun pun biasa saja. Tak terlihat bahagia. Mungkinkan itu semua berkorelasi dengan nilai berkah? Itu rahasia Allah.Banyak yang kita dengar seorang suami berkata, ”Saya sudah berpuluh tahun kerja dan kerja demi isteri, anak dan keluarga, tapi faktanya tidak merasakan kehangatan dan kasih sayang sejati dari istri dan anak anaknya. Apa yang salah?Maka disaat seperti itu semua’ kita perlu merenung. Ternyata hakikat manusia yang esensi ada pada roh, jiwa dan pikiran sebagai sumber hidup yang butuh kehadiran ilahi, dekat dengan khaliknya.BACA JUGA: Agenda Pasca MUSWIL X KAHMI SulselButuh kehadiran nilai berkah dalam nafas kehidupan keseharian yg mewarnai setiap kerja kerja manusia, sehingga yang kita cari sebenarnya adalah ridho ilahi dalam berkahnya.Sehingga bagaimana setiap jiwa, niat, pikiran, tindakan merasa selalu dlm pengawasan dan petunjuk ilahi. Dalam setiap kerja kerja kita bagaimana senang tiada menghadirkan Allah dalam hidup ini.Sebab hakikat hidup itu bukan sekedar mencari kesenangan dan keselamatan tetapi dari itu bagaimana menemukan kebenaran Allah dan mencapai Ridho Allah SWT, sebagai cita cita tertinggi dalam hidup itulah esensi hidup yang hakiki ketika Allah meridhoi hidup kita dunia dan akhirat. Aamiin.Salam Bermartabat!PERCIK adalah media informasi daring yang dikelola oleh MD KAHMI Kota Makassar, didedikasikan bagi segenap warga KAHMI untuk berbagi berita, opini dan informasi terbaru yang berkaitan dengan eksistensi dan kegiatan organisasi KAHMI, serta gagasan dan pemikiran mengenai keislaman dan keindonesiaan. Kirimkan press release berita, artikel atau opini Anda melalui form ini.