Menuju Format Baru Peringatan HUT Kemerdekaan RIPenulis: AP. Moenta - Ketua Umum MD KAHMI MakassarPeringatan HUT setiap tgl 17 Agts merupakan kebiasaan ketatanegaraan sejak dulu hingga sekarang. Semua instansi mulai pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan hingga kelurahan melaksanakannya.Masyarakatpun terlibat di dalamnya dan melupakan sejenak aktivitas rutinnya ke sawah, kebun, ternak, bisnis dan sebagainya. Itulah romatisme masa lalu peringatan HUT Proklamasi sebelum pandemi.Mari kita bertanya dan cermati, adakah hasil nyata setiap peringatan itu? Berapa cost dlm bentuk dana, waktu dan tenaga yg terbuang setiap peringatan itu? Adakah perubahan terhadap peningkatan kesadaran bernegara dan kedisiplinan ASN dan masyarakat dalam ketaatan hukum?Kalau jawabannya tidak ada atau hanya formalitas, ceremonial atau “pemborosan” saja, apakah tidak sebaiknya disederhanakan atau direformasi saja?BACA JUGA: Pendidikan, Antara Kewajiban dan KebutuhanKemudian uang, waktu dan tenaga dialihkan atau dikumpulkan dan digunakan untuk kegiatan yang produktif dan peningkatan kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara? Atau melakukan kegiatan nyata dalam bentuk mengunjungi rakyat kecil, sumbangan nyata ke fakir miskin, anak terlantar, dan rakyat yg menderita lainnya.Bisa juga dijadikan gerakan nasional dlm memberi diklat atau penyuluhan (melalui zoom karena pandemi) kpd peserta didik, rakyat miskin, unskill dan marginal.Atau bentuk kerja bakti atau blusukan nasional sesuai levelnya pemerintahan untuk kebersihan, ketertiban umum, penataan lalu lintas, penguatan tata kelola pemerintahan.Dan tentu masih banyak lagi aksi2 konkrit yg bisa digagas dan hasilnya bisa dirasakan langsung dan nyata kpd aparat dan rakyat yang menjadi fokus aksi nasional yang disesuaikan protokol kesehatan dalam suasana pandemi ini.BACA JUGA: Jangan Malu Belajar Pada Kelebihan Orang LainTulisan di atas merupakan modifikasi opini saya tahun 2015 di FB. Namun karena spiritnya masih relevan sehingga saya angkat kembali disesuaikan dengan suasana pandemi ini.Urgensi perubahan format peringatan HUT Kemerdekaan RI merupakan suatu keniscayaan karena siapa yang tidak melakukan adaptasi maka kemungkinan ketinggalan zaman atau mungkin juga dimangsa oleh zaman sehingga tidak bisa eksis lagi untuk selama-selamanya. Semoga hal ini tidak terjadi untuk kita di NKRI.Oleh karena itu, demi keberlanjutan NKRI perlu melakukan adaptasi dalam berbagai aspek, termasuk peringatan HUT Kemerdekaan RI.Adaptasi merupakan langkah awal menuju reformasi atau perubahan, dan hasil adaptasi bisa berhasil dan bisa juga belum maksimal. Namun jika kejayaan Indonesia makin meningkat di era global ini, menunjukkan bahwa adaptasi itu berhasil.BACA JUGA: Keutamaan Orang yang Dipahamkan AgamaSELAMAT HUT KEMERDEKAAN RI KE 76. JAYALAH NEGERIKU, BANGKITLAH BANGSAKU, DAN SEJAHTERALAH MASYARAKAT INDONESIAMks, 17 Agustus 2021.PERCIK adalah media informasi daring yang dikelola oleh MD KAHMI Kota Makassar, didedikasikan bagi segenap warga KAHMI untuk berbagi berita, opini dan informasi terbaru yang berkaitan dengan eksistensi dan kegiatan organisasi KAHMI, serta gagasan dan pemikiran mengenai keislaman dan keindonesiaan. Kirimkan press release berita, artikel atau opini Anda melalui form ini.